mbojosouvenir.net – Tak seperti kantor-kantor perusahaan besar yang ada didunia, tak sesibuk aktifitas kantor-kantor di Negara berkembang, tak se ber-technology seperti perusahaan Yahoo! ataupun Google. Ya, WhatsApp, salah satu perusahaan yang menyediakan layanan Media Chatting ini memang tampil beda dengan perusahaan-perusahaan berkembang lainnya. Sobat mbojo tentu tidak menyangka ketika membaca info kami kali ini. Inilah kantor WhatsApp yang begitu sederhana, yang di Ciptakan Jan Koum. Silahkan disimak yah sob 🙂
Untuk urusan komunikasi, WhatsApp sangatlah populer. Penggunanya sampai dengan saat ini mencapai kisaran 450 juta lebih. Aplikasi yang diciptakan Brian Acton dan Jan Koum ini berkantor di Mountain View, California. Kamu ingin tahu seperti apa markas mereka?
Jangan kaget, kantor Whatsapp tak terlihat seperti kantor pada umumnya. Tak ada papan nama perusahaan, tak ada petunjuk yang menandakan bahwa ada aktivitas bisnis di dalamnya, tak ada nama perusahaan di depan pintu.
Kedua bos, Jan serta Brian, berpakaian selaiknya seorang yang baru saja bangun tidur dari kamar tidurnya dan turun untuk mengambil makan di meja makan. Brian Acton hanya menggunakan sendal jepit dan Jan Koum malah tak menggunakan alas kaki alias nyeker di dalam kantornya. Kantor itu lebih tepat disebut sebagai ‘tempat nongkrong’ ketimbang kantor sebuah aplikasi yang sangat sukses.
Sebagian orang mungkin sangat bangga ketika bekerja di perusahaan yang memiliki gedung besar dan menjulang tinggi. Apalagi kantor yang dilengkapi dengan fitur dan kecanggihan teknologi didalamnya. Dan identik dengan banyak karyawan yang lalu lalang melintas disetiap gang ruang kerja. Kantor WhatsApp hanya memiliki sejumlah karyawan saja, kurang lebih hanya 30 pekerja karyawan tetap dan lima orang Frelancer (Paruh waktu). Didalam kantor tersebutpun hanya ada Customer service yang setia melayani pelanggan dari WhatsApp di seluruh dunia. Dan lebih mencengangkan lagi, ternyata tim pengembang WhatsApp itu berada di Rusia lho sobat mbojo 🙂
Kantor WhatsApp berlokasi di California ini memiliki luas kantor sekitar kurang lebih 100 meter persegi. Dibagi dalam bentuk kubik yang berisi sekat berisi komputer yang posisinya tidak beraturan di Tengah ruangan. Yang khas lagi dari kantor WhatsApp ini adalah dibagian tembok dari tiap sisi kantor ini terlihat banyak coretan Graffiti seperti yang sering sobat mbojo lihat di tembok-tembok tak terpakai di Perkotaan. Pemilik WhatsApp Jan Koum tidak memiliki ruang utama layaknya Bos perusahaan. Jan Koum lebih suka membaur dengan karyawannya, disetiap sisi adalah ruangan Jan Koum. Jadi kalau mimin pelajari, Jan Koum ingin kantornya tetap terlihat santai tapi serius, jadi karyawannya tidak kaku ketika ingin bertanya. Jan Koum pernah melontarkan “Kami bukanlah perusahaan raksasa dengan ribuan pekerja” (Dilansir El Pais). Asik juga yah orangnya Jan Koum, padahalkan saat ini WhatsApp hampir semua Mobile menggunakannya sebagai media Chatting dan Informasi. Dan juga WhatsApp kan sudah menjadi Aplikasi yang sangat banyak di Download di Google Play Store dan Apple App Store (Sobat mbojo udah download jugakan?!)
Pelajaran yang bisa di ambil juga dari Pak Jan Koum ini adalah, dia begitu low profil, tidak ingin sombong dengan apa yang sudah ia raih saat ini. “Tetap jadi orang yang sederhana, sebagai businessman atau sebagai individu”, lanjut Jan Koum. Serunya lagi nih sob, Jan Koum tak memiliki baju Seragam lho untuk kantornya. Tak seperti perusahaan besar lainnya yang mengharuskan tampil menggunakan kemeja, ada name card dan sepatu Fentofel. Buktinya adalah Jan Koum dan seluruh karyawannya hanya menggunakan pakaian sehari-hari, tanpa harus bingung menggunakan baju apa dan harus tampil seperti apa. Bisa diperkirakan Jan Koum mungkin ketika bangun tidur langsung kerja hahaha sama kaya mimin, ga neko-neko, bangun tidur nyalain Lampu, kerja deh hehehe.
Jadi, kalau mimin ambil kesimpulan bahwa kantor tak harus kaku, tak harus selalu serius. Buat suasana santai dan enak untuk bekerja bersama team work 🙂
Related